Jumat, 06 Januari 2017
Sabtu, 19 Maret 2016
Senyum
التبسم
SENYUMLAH...!!!
Seuntai
hikmah: (( jika kamu ingin orang lain tersenyum kepadamu, maka tersenyumlah
kepadanya terlebih dahulu)).
Ingatlah
wahai saudaraku, senyummu di hadapan saudaramu itu bernilai sedekah. Jika tidak
mampu berinfaq banyak dengan uang, maka setidaknya jangan pelit untuk
menebarkan senyum.
Saya
pernah pergi kajian bersama salah seorang temanku yang ia terkenal saleh. Ketika
itu saya mengenakan baju koko, sedangkan ia mengenakan jubah berkilau berwarna
hitam. Karena jarak yang lumayan jauh, mau tidak mau kami harus naik angkot
menuju tempat kajian tersebut, dan -qoddarallah- ketika itu kami tidak
mendapati kursi yang kosong sehingga mengharuskan kami untuk berdiri sampai ke
tempat tujuan.
Tiba-tiba
saja pak sopir menghentikan angkotnya, ternyata ada penumpang yang ingin naik. Penumpang
tersebut naik lewat pintu belakang yang dekat dengan kami dan ia berdiri tepat
di belakang kami. Ketika saya membalikkan wajah, saya liat wajah yang begitu
menyeramkan, rambut gondrong, kumis tebal, otot kekar, tato ada dimana-mana dan rantai memenuhi
celana di pinggangnya, langsung saja saya memalingkan pandangan darinya.
Apa
orang seperti ini bisa tersenyum? Pikirku di dalam hati. Namun apa gerangan
yang terjadi, manakala kawanku yang saleh ini menghadapkan wajahnya yang polos
tersebut ke wajah preman yang begitu menyeramkan, lantas ia tersenyum dengan
wajah yang berseri-seri, maka seketika preman tersebut menganggukkan kepalanya sebagai
rasa hormat dan membalas senyumannya dengan begitu meriah. Siapa sangka ia dengan
penampilan yg begitu menyeramkan tersebut bisa tersenyum?
Subhanallah,
liatlah bagaimana satu senyuman bisa melunakkan hati seseorang. Jadi, tunggu
apalagi kawan, tebarkanlah senyum semampumu....
Semoga bermanfaat.
By: Ilman Hady
Jumat, 18 Maret 2016
GIBAH
فاكهة
المجالس ( الغيبة)
Jauhi GHIBAH...!!!
Ghibah.............
atau dalam bahasa kita disebut menggunjing.
Rasulullah
-shallallahu ‘alaihi wasallam- pernah bersabda menjelaskan definisi ghibah kepada
para sahabatnya, bahwasanya
ghibah ialah “Memperbincangkan tentang saudaramu dengan apa yang ia
benci.” Seperti misalnya
membicarakan aibnya.
Para ulama’
mengatakan bahwa ghibah merupakan dosa besar, namun sangat disayangkan, hampir
seluruh kaum muslimin pernah mengidap penyakit yang satu ini.
Maka
sudahkah kita merenungkan aib-aib yang kita miliki? Pernahkah kita menghitung
dosa-dosa yang pernah kita kerjakan? Apakah kita mau jika aib yang kita miliki
disebarluaskan? Jika tidak mau, lantas mengapa kita masih menggunjingi orang
lain?
Pertanyaan-pertanyaan
di atas hendaknya kita simpan baik-baik dalam memory kita guna mengintrospeksi
diri sendiri.
Jika kita
mengetahui aib saudara kita, maka berusahalah sebisa mungkin untuk menutupinya,
sebagaimana kita juga ingin aib kita ditutupi.
Ingatlah
janji Allah berikut:
وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ
“Barang
siapa menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutup aibnya di dunia dan
akhirat kelak...” (HR. Muslim)
Semoga bermanfaat, wallahu a’lam.....
By: Ilman Hady
Sabtu, 20 Februari 2016
Ikut Tenggelam Dalam Kemungkaran
Ikut Tenggelam
Dalam Kemungkaran
Syeikh
Nashir Al-Umar berkata:
شاع
الانحراف والفساد مع ضعف الإنكار, حتى صار الناس يدفعون إليه في معاشهم وممارستهم,
بعد أن كان اختيارا – كلا الأمرين منكر – فـأين الغيورون؟؟
“Menyebarnya
berbagai macam penyimpangan dan kerusakan dalam agama islam tidak
lain ialah disebabkan karena lemahnya nahi mungkar, sehingga orang-orang yang
dahulunya masih mikir-mikir dalam mengerjakan penyimpangan, kini sudah menjadi
kebiasaan hidupnya. Kedua perkara ini sama-sama merupakan kemungkaran, maka dimanakah
orang-orang yang cemburu ketika terjadi banyak penyimpangan dalam agama Allah…?!”
Yang dimaksud dengan kedua perkara di
atas yang sama-sama merupakan kemungkaran adalah;
1. Lemahnya nahi mungkar.
2. Orang-orang yang ikut tenggelam dalam
kemungkaran sedang ia mengetahuinya.
Hal ini memang banyak kita temukan di
kalangan masyarakat, yakni ketika seorang da’i dan beberapa pengikutnya takut dalam
mencegah kemungkaran kaumnya dikarenakan jumlah mereka yang lebih sedikit, seperti
misalnya kebid’ahan yang telah menjadi kebiasaan masyarakatnya, hingga pada
akhirnya mereka ikut-ikutan tenggelam dalam kebid’ahan tersebut setelah mereka
mengetahuinya, wal’iyaadzu billah.
Semoga tulisan
singkat ini bisa menjadi renungan bagi kita semua, wallahu a’lam….
Pen: Ilman Hady
Sabtu, 13 Februari 2016
Rabu, 20 Januari 2016
Kita Dan Para Sahabat Rasulullah
Amalan Kita Dengan Sahabat-sahabat Rasulullah Hanya Beda SEDIKIT
🍝 Kalau para sahabat sedikit makan, maka kita sedikit-sedikit makan........
😴 Kalau para sahabat sedikit tidurnya, maka kita sedikit-sedikit tidur.......
😶 Kalau para sahabat sedikit tertawa, maka kita sedikit-sedikit tertawa.....
____________***__________
⏰ Kalau para sahabat sedikit-sedikit berdzikir, maka kita berdzikirnya hanya sedikit.....
💰 Kalau para sahabat sedikit-sedikit bersedekah, maka kita sedekahnya sedikit saja.....
📖 Kalau para sahabat sedikit-sedikit mengaji, maka kita ngajinya cuma sedikit.......
📌 Subhanallah...... tetnyata kata "SEDIKIT" ini telah menjadikan kita sangat JAUH dari para sahabat Rasulullah shallallohu alaihi wasallam........
Semoga dapat menjadi renungan bersama........ wallohu a'lam.....
By: Il-man Hady
🍝 Kalau para sahabat sedikit makan, maka kita sedikit-sedikit makan........
😴 Kalau para sahabat sedikit tidurnya, maka kita sedikit-sedikit tidur.......
😶 Kalau para sahabat sedikit tertawa, maka kita sedikit-sedikit tertawa.....
____________***__________
⏰ Kalau para sahabat sedikit-sedikit berdzikir, maka kita berdzikirnya hanya sedikit.....
💰 Kalau para sahabat sedikit-sedikit bersedekah, maka kita sedekahnya sedikit saja.....
📖 Kalau para sahabat sedikit-sedikit mengaji, maka kita ngajinya cuma sedikit.......
📌 Subhanallah...... tetnyata kata "SEDIKIT" ini telah menjadikan kita sangat JAUH dari para sahabat Rasulullah shallallohu alaihi wasallam........
Semoga dapat menjadi renungan bersama........ wallohu a'lam.....
By: Il-man Hady
Selasa, 19 Januari 2016
Ternyata Hanya Mimpi
Ternyata Hanya MIMPI.....!!!!!
■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■
💡Kehidupan dunia itu tak ubahnya seperti mimpi......
⭐ Mimpi tidak akan pernah abadi, begitu juga kehidupan dunia.....
⚠ Mimpi itu menipu,,, sama persis dengan dunia....
⛔ Orang tidak akan pernah sadar kalau ia sedang bermimpi kecuali setelah ia terbangun dari tidurnya, demikian pula halnya dgn kehidupan dunia, ia tidak akan sadar bahwa kehidupan dunia hanyalah sementara kecuali setelah ia dibangkitkan di alam kubur....
🌻 Maka perhatikanlah dengan seksama firman Allah berikut:
يَقُولُ يَا لَيْتَنِي قَدَّمْتُ لِحَيَاتِي
"((Alangkah baiknya kiranya aku dahulu mempersiapkan (bekal) untuk kehidupanku ini))" (QS. Al-Fajr: 24)
✏ Disebutkan di dlm ayat di atas "{untuk kehidupanku}",,,,, maka sejatinya sekarang kita belum hidup di alam yg nyata, melainkan kita masih terombang-ambing di alam mimpi.
🔊Maka dari itu, mari siapkan bekal utk hari-hari dimana kita tidak bisa bermimpi lagi...!!!
Semoga bermanfaat, wallohu a'lam........
📝 By: Il-man Hady
■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■
💡Kehidupan dunia itu tak ubahnya seperti mimpi......
⭐ Mimpi tidak akan pernah abadi, begitu juga kehidupan dunia.....
⚠ Mimpi itu menipu,,, sama persis dengan dunia....
⛔ Orang tidak akan pernah sadar kalau ia sedang bermimpi kecuali setelah ia terbangun dari tidurnya, demikian pula halnya dgn kehidupan dunia, ia tidak akan sadar bahwa kehidupan dunia hanyalah sementara kecuali setelah ia dibangkitkan di alam kubur....
🌻 Maka perhatikanlah dengan seksama firman Allah berikut:
يَقُولُ يَا لَيْتَنِي قَدَّمْتُ لِحَيَاتِي
"((Alangkah baiknya kiranya aku dahulu mempersiapkan (bekal) untuk kehidupanku ini))" (QS. Al-Fajr: 24)
✏ Disebutkan di dlm ayat di atas "{untuk kehidupanku}",,,,, maka sejatinya sekarang kita belum hidup di alam yg nyata, melainkan kita masih terombang-ambing di alam mimpi.
🔊Maka dari itu, mari siapkan bekal utk hari-hari dimana kita tidak bisa bermimpi lagi...!!!
Semoga bermanfaat, wallohu a'lam........
📝 By: Il-man Hady
Diberdayakan oleh Blogger.